Dokumentasi foto bersama denganProf. Dr. Abdul Hamid Bin Adom (UniMAP)
Medan- Era revolusi industri 4.0 kini mulai merambah dalam berbagai industri strategis di seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Bentuk revolusi ini tidak bisa lepas dari perkembangan dunia digital dan teknologi informasi yang sangat pesat. Hal tersebut tentunya juga dipengaruhi oleh penguasaan teknologi oleh sumber daya manusia yang mumpuni demikian dikatakan Wakil Dekan III Khairul Umurani ST.,MT diselah kesibukanya dalam kegiatan Kuliah Umum“Application Of Mechatronics For Industrial Revolution 4.0” dengan mengundang narasumber Prof. Dr. Abdul Hamid Bin Adom (UniMAP). Kuliah umum digelar di Aula UMSU, Sabtu (27/4/2019).
“Menjawab tantangan tersebut, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara pada tahun ini mendapatkan akreditasi A, dan terkhususnya Fakultas Teknik UMSU yang sudah mengembangkan UKM Robitik yang nantinya berkonsentrasi pada mekatronika dan Robotic. Secara umum, Mekatronika adalah suatu ilmu lintas disiplin, yang menggabungkan berbagai aspek dari ilmu-ilmu lain seperti teknik elektro, teknik mesin, teknik kendali dan teknik komputer, yang nantinya akan menjadi landasan bagi perkembangan industri di masa mendatang” Teganya
Inovasi ini memberikan solusi bagi fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Mekatronika hadir saat bangsa bersiap menyongsong era industri berbasis informasi digital. Baik sebagai praktisi dalam industri manufaktur, menjadi technopreneur, maupun menjadi akademisi. Komunitas keilmuan yang sudah dibentuk diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat dan mengembangkan potensi lokal menuju tataran global, menjadi jawaban bagi masyarakat untuk menghadapi Industri 4.0.
Dokumentasi paparan Prof. Dr. Abdul Hamid Bin Adom (UniMAP)
Partaonan Harahap, ST.,MT dosen mekatronik mengatakan bahwa saat ini kita sudah masuk kepada revolusi industri 4.0 yang jauh berbeda dari revolusi industri lainnya dan Internet of things berperan sebagai data miner dalam revolusi industri 4.0, hal ini menjadi unsur yang sangat penting disamping data processing. Perbedaan utama dibandingkan ketiga revolusi industri sebelumnya adalah penggunaan teknologi yang sangat terkini (cutting-edge tech) Teknologi tersebut merubah berbagai industri secara masif. Membuat semua industri menjadi data-driven atau berdasar dengan data. Semua perkembangan teknologi ini menghadirkan tantangan-tantangan baru yang harus siap dihadapi oleh industri. Peluang IoT sebagai optimalisasi industri pun juga siap untuk dinikmati oleh industri.
Dokumentasi Dekan, Dosen tetap dan Prodi Teknik Elektro
”Seperti yang sudah kita ketahui, revolusi industri pertama berbicara tentang terciptanya mesin uap, lalu pada revolusi industri kedua ditandai terjadinya perbaikan proses produksi yang membuat manusia dapat memproduksi barang secara massal (mass production) pada abad ke-19. Setelah itu muncul automasi produksi menggunakan robot dan penggunaan teknologi informasi. Masuk kepada revolusi industri keempat, menekankan kepada integrasi antar alat menggunakan internet dan pemanfaatan big data” tukasnya kepada awak media ini.
Dokumentasi paparan Prof. Dr. Abdul Hamid Bin Adom (UniMAP)