Perubahan Fisika : Pengertian, Penyebab, dan Contoh
Perubahan fisika adalah perubahan dalam sifat atau karakteristik suatu benda atau zat tanpa menyebabkan perubahan dalam komposisi kimia atau struktur molekulnya. Dalam perubahan fisika, benda atau zat tetap dalam bentuk yang sama dan hanya mengalami perubahan dalam bentuk, ukuran, atau fase fisik. Perubahan fisika dapat dibalikkan atau dapat dikembalikan ke kondisi semula dengan cara yang relatif mudah.
Berikut Faktor Perubahan Fisika
- Suhu
Perubahan suhu dapat menyebabkan perubahan fisika pada benda atau zat. Pemanasan atau pendinginan dapat menyebabkan perubahan fase dari padat ke cair, dari cair ke gas, atau sebaliknya. - Tekanan
Perubahan tekanan dapat mempengaruhi perubahan fisika pada beberapa zat. Misalnya, pemberian tekanan pada gas dapat menyebabkan gas mengalami perubahan fase menjadi cair atau padat. - Kelembaban
Kelembaban atau tingkat keasaman suatu lingkungan dapat mempengaruhi perubahan fisika pada beberapa benda, seperti karat pada logam atau perubahan warna pada bahan organik. - Cahaya
Paparan cahaya atau sinar matahari dapat menyebabkan perubahan fisika pada beberapa zat, seperti perubahan warna atau pemutihan pada bahan-bahan tertentu. - Gaya dan gesekan
Penerapan gaya atau gesekan pada suatu benda dapat menyebabkan perubahan bentuk atau perubahan fisika lainnya.Komposisi zat: Komposisi kimia suatu benda atau zat juga dapat mempengaruhi perubahan fisika. Sebagai contoh, campuran dua zat dapat membentuk larutan atau campuran homogen, sedangkan campuran zat yang berbeda dapat menghasilkan campuran heterogen. - Medan magnet atau listrik
Paparan medan magnet atau listrik dapat mempengaruhi perilaku beberapa zat dan menyebabkan perubahan fisika. - Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksi kimia juga dapat mempengaruhi perubahan fisika dalam beberapa kasus.
Berikut Contoh Perubahan Fisika
- Perubahan bentuk
Mengubah bentuk suatu benda tanpa mengubah bahan atau substansi yang ada di dalamnya. Contoh, merobek kertas, membentuk bola dari adonan roti, atau memampatkan lumpur menjadi bola tanah. - Perubahan agregat
Mengubah bentuk suatu zat dari satu fase fisik ke fase fisik yang lain. Misalnya, es yang mencair menjadi air atau air yang berubah menjadi uap saat mendidih. - Perubahan ukuran
Mengubah ukuran atau dimensi suatu benda tanpa mengubah materi atau substansi yang ada di dalamnya. Contoh, memotong kayu menjadi potongan-potongan lebih kecil atau menggulung kain menjadi gulungan yang lebih rapat. - Perubahan warna
Perubahan warna suatu benda tanpa perubahan dalam komposisi kimianya. Contoh, mengubah warna tinta, perubahan warna daun yang gugur, atau perubahan warna pada logam yang mengalami pemanasan. - Perubahan fase
Transisi suatu zat dari satu fase fisik ke fase fisik yang lain, seperti dari padat ke cair, dari cair ke gas, atau sebaliknya.







